Berikut ini adalah salah satu wacana, pandangan sala satu guru saya tentang aksi supensi yang melanda BEI beberapa waktu lalu.


Salam hormat,
Dalam event yang luar biasa yang sedang dialami oleh bursa kita bersamaan dengan jatohnya pasar financial global, dan pada kesempatan ini saya ingin memuji semua pihak yang berupaya untuk menempuh langkah langkah penyelamatan.
Bursa adalah vital bagi pasar bebas dan arus modal bebas, tentu jika pasar di suspen hanya karena alasan menjaga agar harga tidak jatoh, itu adalah alasan yang naif, sebagaimana investor boleh beli, investor juga boleh jual, dan itulah pasar bebas.
Suspen Bursa tidak akan pernah merubah minat jual ato minat beli yang sedang menunggu buka nya kembali, dalam sejarah bursa sedunia tidak pernah ada bursa berhasil menahan kejatohan harga dengan cara menghentikan sementara transkasi perdagangan.
Dan jika alasanya adalah untuk menahan agar tidak terjadi capital outflow, maka ini sudah terlambat, capital outflow or inflow harus nya di atur melalui kebijakan regulasi, yang mengatur lalulintas modal dan devisa termasuk perpajakan, seperti malaysia dan china dan beberapa negara lainnya.

Saya melihat mungkin ada pengalaman yang kurang ato mungkin karena pemilu yang dekat, sehingga terjadi kepanikan di kalangan policy makers, dengan mengmbil langkah langkah yang tidak memprtibangkan efeknya dengan cermat.

Salah satunya adalah kenaikan SBI 0.25%, hanya untuk menahan agar kurs rupiah tidak turun, dengan alasan dan dalih inflasi, padahal SUN (surat hutang negara) di jual dengan Yield 14% pun kurang laku, masa SBI +0.25% (9.5%) akan mampu menahan outflow??!! terlalu naief juga.
Alhasil, focus yang harusnya dicurahkan saat ini oleh semua policy makers, adalah menjaga ekonomy yang sedang grow agar tidak slow down, dan saya melihat ini peluang bagi indonesia untuk bisa menarik investasi justru di saat saat ketidak pasti terjadi dimana mana, dengan lebih menstimulasikan ekonomy melalui regulasi yang lebih opportunity.

Langkah yang harusnya di tempuh adalah sbb:
  1. Jangan suspen bursa, tapi kalo memang yang ditakutkan adalah kejatohan harga maka bisa saja membuat langkah auto rejection 5% dari pada 30% ini kan juga bisa menahan sessat.
  2. Berikan hak untuk para fund manager agar menolak redamption dengan alasan market crash dan sulitnya menjual asset dipasar sampai dengan waktu yang tidak terbatas.
  3. Rekening Margin dan Repo, agar diatur perdagangannya di pasar NG ato TS tapi jangan di Pasar RG, ini sesaat agar dampak margin call bisa di restruktur oleh sekuritasnya masing masing.
  4. Turunkan SBI, sekarang ini saat untuk menjaga ekonomy yang sedang tumbuh, inflas bukan ancaman, kurs bukan ancaman, capital outflow tidak bisa dicegah karena mereka harus melikuidasi asset offshore demia membailout posisi call dinegaranya masing masing, tapi slow down adalah ancaman, sehingga ekonomy harus di stimulasi terus. sebelum terlambat.
  5. God Bless Indonesia.
Salam hormat
Wan Al

0 comments